Pagi hari ini aku sempat ke pelabuhan bwt take gambar docking kapal pesiar spirit of adventure yang mbawa ratusan bule untuk melanjutkan perjalanan ke Prambanan, sambil nongkrong dan ngobrol2, tiba2 kok jadi merasa prihatin ya dengan kota semarang? bayangkan saja, slogannya dari dulu belum berubah :"semarang pesona asia" tapi realisasinya dari dulu juga tidak ada perubahan.
sempat juga iseng2 masuk ke website psriwisata kota semarang, aku acungi jempol deh, tapi kok realitas di lapangannya beda ya?


masalah utama kota semarang adalah kebersihan dan banjir. coba deh lihat kebersihan tempat wisata di Semarang, bahkan di tempat ibadah semegah Masjid Agung Jawa Tengah aja sampah berserakan, lha gimana mau narik turis??
udah gitu, ternyata di daerah pelabuhan rob dan aroma super tidak sedap sangat menusuk hidung, jadi malu sama para kakek-nenek bule yang dateng tadi..

nah, itu dari sarana, terus dari sisi aktivitasnya, Semarang juga terlalu pasif dan tidak responsif! okelah kemarin ada ide festival pandanaran (atau apa itu namanya) salut buat konsepnya, tapi yang ditonjolkan kok rasanya kurang mantab ya? konten lokal semarang kurang terangkat disitu, padahal sebenarnya event itu bisa jadi media ampuh buat mengenalkan pariwisata Semarang

Kalau Jogja, SOlo dan Bandung bisa aktif dan kreatif mempromosikan kotanya, kenapa kita tidak bisa? sampai kapan semarang cuma jadi tempat berlabuh tanpa menjadi kota tujuan utama wisata? Padahal Semarang bisa maju dengan mengedepankan "akulturasi" dan "asimilasi" budayanya loh...